tag:blogger.com,1999:blog-64184525626948408972024-02-06T20:50:15.263-08:00.:: Kubu Raya ::.Unknownnoreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-6418452562694840897.post-35428088136926370552010-12-28T11:58:00.002-08:002010-12-28T11:59:13.554-08:00KUBU RAYA JADI NARA SUMBER ORIENTASI KEPEMIMPINAN<p>Kabupaten Kubu Raya kembali menjadi percontohan bagi kabupaten lainnya melalui program Orientasi Kepemimpinan yang dicanangkan Kementrian Dalam Negeri, di mana enam kabupaten di rekomendasikan untuk menggali informasi pemerintahan di kabupaten itu.<br />"Ada enam kabupaten/kota yang mendapatkan rekomendasi Depdagri untuk menggali informasi pemerintahan di Kubu Raya," kata Muda di Kecamatan Sungai Raya, Senin (1/11)<br />Ke-enam Bupati tersebut antara lain, Benny Utama (Bupati Pasaman), Baharuddin (Bupati Pasaman Barat), Djoko Nugroho (Bupati Blora), Sumpeno Putra (Bupati Gunung Kidul), Fadeli (Bupati Lamongan), Mukhtamaruddin (Bupati Kepulauan Anambas).</p> <p> Muda mengaku dia juga tidak tahu apa yang menjadi penilaian dari Depdagri menunjuk Kubu Raya sebagai kabupaten yang di pilih untuk menjadi nara sumber program Orientasi Kepemimpinan bagi enam kabupaten tersebut.<br />Namun karena dipercayakan menjadi kabupaten percontohan, pihaknya berusaha memberikan informasi yang dibutuhkan para tamu yang juga sesama kepala pemerintahan daerah.<br />Dia mengatakan enam bupati/walikota tersebut merupakan pemimpin daerah yang baru dilantik pada tahun 2010 ini. "Untuk memperkuat pemahaman dan kapasitas mereka sebagai pemimpin dalam menjalankan sistem pemerintahan, maka ke-enam rekan kita itu diwajibkan untuk mengikuti program Orientasi Kepemimpinan oleh Depdagri," tuturnya.<br />Muda menuturkan, sebagai daerah pemerkaran yang berbatasan langsung dengan banyak kabupaten/kota lainnya di Kalbar sejauh ini Kubu Raya tidak mengalami kesulitan dan bisa memanfaatkan kondisi tersebut dalam menjalankan sistem pemerintahannya.<br /> "Sejauh ini kita tidak ada masalah dalam menentukan batas wilayah, baik itu batas wilayah kabupaten, kecamatan maupun desa. Mungkin itu yang menjadikan Kubu Raya ditunjuk sebagai daerah sumber informasi bagi ke-enam rekan kita itu," beber Muda.<br />Tokoh penggagas pemekaran Kubu Raya itu menambahkan, dia tidak berani mengatakan kalau Kubu Raya sudah memiliki sistem pemerintahan yang baik mengingat Kubu Raya juga baru terbentuk dan proses pemerintahan definitif baru berjalan hampir dua tahun.<br />Namun, dalam kesempatan tersebut, Kubu Raya mencoba berbagi informasi baik berbagai kebijakan yang telah dilakukan, proses pelayanan terhadap masyarakat, penyelesaian tapal batas, kerjasama dengan SKPD dan Muspida serta berbagai hal lainnya yang dibutuhkan bagi para kepala daerah yang baru di lantik tersebut.<br />"Kita berharap apa yang kita sampaikan bisa bermanfaat bagi rekan-rekan kita," harap Muda.</p> <p> </p> <p><strong>Humas Sekretariat Daerah</strong></p> <p><strong>Kabupaten Kubu Raya</strong></p> <p><strong> </strong></p>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6418452562694840897.post-84155921640350985262010-12-28T11:58:00.001-08:002010-12-28T11:58:31.106-08:00EMPAT PUSKESMAS RAWAT INAP KUBU RAYA DIRESMIKAN<p>Sungai Raya. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meresmikan empat puskesmas rawat inap yang tersebar di tiga kecamatan. "Empat puskesmas yang kita resmikan yaitu puskesmas perawatan Sungai Durian dan Kopri di Kecamatan Sungai Raya, Puskesmas Rawat Inap Sungai radak kecamatan terentang, Puskesmas Pembantu Sungai Enau di Kecamatan Kuala Mandor B," kata Muda saat peresmian empat puskesmas tersebut yang di fokuskan di Kecamatan Sungai Raya, Jumat (12/11).</p> <p>Pada peringatan hari kesehatan nasional itu dimanfaatkan Pemerintah Kubu Raya untuk mempersenbahkan beberapa pusat pelayanan dasar kesehatan kepada masyarakat. "Kita memang fokus untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terdekat bagi masyarakat salah satunya dengan peningkatan pelayanan pada puskesmas dengan peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap yang diharapkan dapat melayani kesehata masyarakat lebih cepat," ucap Muda.</p> <p> </p> <p>Muda mengungkapkan, saat ini puskesmas rawat inap baru ada di enam kecamatan dan tahun ini kekurangan tiga puskesmas di tiga kecamatan yang belum akan di kejar pembangunannya.</p> <p>Demikian dengan pustu dan pusat layanan kesehatan lainnya juga akan kita tingkatkan lagi. Muda juga berpesan kepada seluruh jajaran tenaga kesehatan yang ada di kubu raya dapat cepat tanggap dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terlebih dalam peringatan hari kesehatan nasional."Tahun 2011 mendatang Kubu Raya akan memfokuskan pada pemenuhan perlengkapan kesehatan di setiap puskesmas sehingga pelayanan yang diberikan bisa lebih maksimal," kata Muda.</p> <p>Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Titus Nursiwan juga mengatakan dalam rangka memperingati hari kesehatan nasional itu dimanfaatkan untuk meresmikan empat puskesmas. "Mengenai peningkatan pelayanan kesehatan, sesuai program yang telah dicanangkan Bupati, kita akan memfokuskan pada pembangunan pusat kesehatan di sekitar lingkungan masyarakat seperti puskesmas, pustu dan polindes," tutur Titus.</p> <p>Dijelaskannya, puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari dinas kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. "Sesuai dengan visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas, kita berusaha mencapai kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat," kata Titus.</p> <p> </p> <p><strong>Humas Sekretariat Daerah</strong></p> <p><strong>Kabupaten Kubu Raya</strong></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6418452562694840897.post-64374350729990517652010-12-28T11:57:00.002-08:002010-12-28T11:58:04.200-08:00DINAS KESEHATAN PERIKSA WARGA TANPA ANUS<p>Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Titus Nursiwan segera memerintahkan petugas Puskesmas Kecamatan Sungai Kakap untuk memeriksa Joko Purwanto, warga Dusun Merak RT 02/08 Desa Sungai Kakap yang hidup selama 14 tahun dengan anus buatan di perutnya.</p> <p>"Kita baru mengetahui kasus Joko itu melalui pemberitaan di media, makanya saya meminta petugas puskesmas Kecamatan Sungai Kakap untuk mengecek langsung kondisi Joko," kata Titus di Kecamatan Sungai Raya, Rabu (27/10).</p> <p>Dipaparkannya, dari laporan yang diberikan Petugas Puskesmas Kecamatan Sungai Kakap, pihaknya sudah menemui yang bersangkutan berikut pihak keluarganya. "Kalau memang Joko layak dioperasi, maka akan kita upayakan operasinya," tutur Titus.</p> <p>Joko Purwanto (14) putra bungsu dari 4 bersaudara pasangan Wagianto (48) dan Farida (62) menjalani kehidupan sehari-hari tanpa adanya anus atau saluran pembuangan kotoran secara normal seperti anak seusianya. Joko kesehariannya hidup dengan anus buatan di bagian kiri perutnya.</p> <p> </p> <p>Sejak berumur 3 hari dilahirkan divonis memiliki kelainan atau penyumbatan pada anusnya, karena asupan makanan yang dicerna tak kunjung dikeluarkan secara normal dan kondisi perutnya terus membesar, makanya saat itu Wagianto dan istrinya mengambil keputusan dan sesuai saran dokter bahwa anaknya harus dioperasi untuk pemotongan saluran anus dan pembuatan lubang anus di bagian perut. Keputusan berat ini diambilnya karena tak ingin kehilangan buah hati.</p> <p>"Keputusan berat ini terpaksa saya ambil, karena saat itu anak berumur tiga hari belum memungkinkan untuk melakukan operasi lubang anus, kecuali pembuatan saluran di perut," jelas warga RT 02/RW 08 Dusun Merak Desa Sungai Kakap ini.</p> <p>Namun, setelah sukses dengan operasi itu, dokter menyarankan agar Joko diusia dua tahun harus menjalani operasi lagi untuk penggunaan anus secara normal. "Tapi karena untuk hidup sehari-hari saja saya sudah pas-pasan, saya tidak berani menanyakan berapa besaran biaya operasi untuk anak saya. Bagaimana mungkin saya berani bertanya, kalau saya tidak bisa menyediakan uangnya," ujar Pak Yan, sapaannya.</p> <p>Meski begitu, Joko tetap tumbuh sebagai anak yang sehat secara fisik, namun secara mental memang agak terbelakang. Wagianto pun tidak tahu pasti, kemungkinan apa yang terjadi pada anaknya.</p> <p>Saat ini, anus buatan di perut Joko itu harus ditutupi menggunakan kain. Kalau buang air besar, barulah dicuci. "Kalau tidak ditambal dengan kain, sewaktu kotoran keluar juga mengeluarkan bau tidak enak, namanya juga kotoran," ujarnya.</p> <p> </p> <p><strong>Humas Sekretariat Daerah</strong></p> <p><strong>Kabupaten Kubu Raya</strong></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6418452562694840897.post-69199610781014219242010-12-28T11:57:00.001-08:002010-12-28T11:57:37.737-08:00BRIDGE KUBU RAYA UNTUK INDONESIA<p>Dua Atlet Bridge asal Kubu Raya Syahrul Ramadhani dan Tri Adi Wibowo melenggang mulus ke kejuaraan Bridge Internasional di Thailand setelah berahsil menjuarai Liga Bridge Siswa Nasional ke-7 yang berlangsung di Swiss-Bell Maleosan Hotel, Manado, 26 hingga 30 Oktober lalu.<br />"Ini tentu menjadi kebanggan bagi Kubu Raya karena bisa mewakili Indonesia ke tingkat Internasional melalui olahraga Bridge. Ini jelas membuktikan bawah moto kita Kubu Raya Untuk Indonesia bukan sekedar ungkapan yang berlebihan," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat menerima kunjungan Pengurus Cabang Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Kubu Raya di kediamannya, Senin malam.</p> <p> Muda berharap prestasi dua anak itu bisa memberikan motivasi bagi anak-anak lainnya di Kubu Raya.<br /> Dia mengaku terkejut karena atlet Bridge Kubu Raya berahsil mengalahkan Manado yang selama ini di kenal sebagai sarangnya raja Bridge di Indonesia.<br />Meski baru pertama kali mengikuti kejuaraan Bridge tingkat nasional, namun Kubu Raya bisa tampil maksimal dan menyisihkan atlet-atlet dari daerah lainnya.<br />"Pemkab Kubu Raya jelas akan mendorong olahraga bridge ini untuk dikenal luas masyarakat Kubu Raya agar ke depan dapat lahir kembali para atlet-atlet bridge lainnya yang handal," beber Muda.<br />Bahkan, melui Koni Pemkab Kubu Raya akan melakukan pembinaan secara terus menerus terhadap Pengurus Olahraga Bridge itu, terlebih cabang olahraga itu sudah berahsil menunjukkan prestasinya, tentu akan mendapat perhatian serius dari pemerintah.<br /> "Ini juga kita lakukan untuk menepis anggapan banyak orang selama ini di mana Kubu Raya sebagai gudangnya atlet berprestasi namun kurang memperhatikan para atletnya, dan kita akan menepis hal tersebut," tuturnya.<br />Syahrul Ramadhani mengaku sudah tiga tahun menekuni cabang olahraga ketangkasan itu. Dari ketekunannya tersebut dia dan Tri sudah cukup banyak mengantongi prestasi seperti menjuarai kejuaraan bridge pada OOSN, dan beberapa prestasi lainnya yang sangat membanggakan.<br /> Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sungai Ambawang itu juga mengatakan saat mengikuti Liga Bridge Siswa Nasional ke-7 di Manado beberapa waktu lalu mereka mendapat sedikit kesulitan. Mengingat Kubu Raya baru pertama kali mengikuti kejuaraan nasional Brideg sehingga atlet-atlet Kubu Raya belum diketahui kemampuannya oleh daerah lain.<br />"Namun siapa sangka meski baru pertama kali mengikuti kejuaraan tersebut, namun Kubu Raya langsung menorehkan prestasi yang mengejutkan. Ini jelas menjadi kebanggan bagi kita dan kami harap apa yang kami raih bisa memberikan motovasi bagi pemuda lainnya di Kubu Raya," tuturnya.<br />Atas prestasi yang diperoleh dua remaja itu mereka saat ini mulai mempersiapkan diri untuk mewakili Indonesia dalam Kejuaraan Bridge Internasional di Thailand.<br />"Kami harapkan dukungan dan doa dari semua pihak, agar Kubu Raya bisa kembali mengharumkan nama Indonesia," timpal Tri.</p> <p> </p> <p><strong>Humas Sekretariat Daerah</strong></p> <p><strong>Kabupaten Kubu Raya</strong></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6418452562694840897.post-40791658552495100132010-12-28T11:56:00.000-08:002010-12-28T11:57:06.316-08:00BUPATI : P2WKSS DAPAT TINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA<p>Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan melalui program terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.<br />"P2WKSS adalah program peningkatan peran perempuan yang mempergunakan pola pendekatan lintas bidang pembangunan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga," kata Muda saat menghadiri penilian P2WKSS tingkat provinsi di Kecamatan Teluk Pakedai, Senin (1/11)<br />Dia berharap program P2WKSS ini mampu membangun suasana desa yang sehat dan sejahtera melalui sentuhan tangan-tangan perempuan. Pembinaan terhadap keluarga yang masuk dalam program P2WKSS, diharapkan dapat terus berlanjut jangan sampai berhenti sebatas penilaian saja, tapi dapat terus berlanjut sampai tujuan program P2WKSS tercapai.</p> <p> "Harapannya, agar program ini bisa maksimal maka harus dilakukan pengeroyokan. Bagi SKPD yang sudah tuntas diharapkan bisa langsung membantu SKPD lainnya yang belum selesai,"tegasnya.<br />Selain itu Bupati Muda juga berharap program P2WKSS dapat terus berlanjut dan tidak berhenti setelah pengambilan nilai saja, kerena diyakini program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan teraf hidupnya.<br /> Tim Penggerak PKK Kabupaten Kubu Raya mempercayakan Desa Sungai Deras dan Sungai Nipah Kecamatan Teluk Pakedai untuk mengikuti penilaian program terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) tingat provinsi.<br />"Dua desa itu kita pilih mewakili desa lainnya untuk mengikuti penilaian P2WKSS tingat provinsi karena sebelumnya dua desa itu juga menjuarai P2WKSS tingat kabupaten," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan.<br /> Lanjutnya, tim penilaian P2WKSS tingat provinsi itu selain melakukan penilaian juga memberikan motivasi agar seluruh kecamatan dan pemerintah kabupaten serta berbagai pihak terkait dapat meningkatkan kesehatan keluarga.<br />Pasalnya, program itu diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat mulai dari kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.<br />"Melalui program ini, kita berharap masyarakat bisa memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka Untuk itu peran pemerintah desa dan kecamatan jelas sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan program itu," kata Rosalina.<br />Sementara itu,<br /> Ditempat yang sama, Ketua Tim penilai P2WKSS Kalbar, Ismarwoto menyampaikan maksud kedatangan tim untuk pendataan dan pencatatan juga akan memberikan pengarahan. Beliaupun mengharapkan data dan informasi yang diberikan akurat dan lengkap dan semua pihak bisa membantu pada pencapaian tujuan program P2WKSS ini.<br />Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan timnya, apa yang ditampilkan dalam lomba P2WKSS sudah cukup baik. ?Seperti apa yang diharapkan oleh masyarakat agar Desa Arus Deras bisa keluar sebagai juara, saya yakin pasti bisa, asalkan ada karya nyata dan bermutu," ungkap Marwoto.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Humas Sekretariat Daerah </strong></p> <p><strong>Kabupaten Kubu Raya</strong></p>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6418452562694840897.post-60312533709402103002010-12-28T11:55:00.001-08:002010-12-28T11:55:52.710-08:00JADIKAN DUKUN BERANAK SEBAGAI TENAGA KESEHATAN<p>Sungai Raya. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendarwan mengatakan pihaknya akan memberikan legalitas dan menjadikan dukun beranak yang ada di kabupaten itu sebagai tenaga kesehatan. "Kita akan memberikan legalitas kepada seluruh dukun beranak yang ada di Kubu Raya, karena tidak bisa di pungkiri mereka juga berperan dalam proses persalinan dan tenaga mereka masih banyak dibutuhkan masyarakat," kata Muda ditemui Jumat (12/11).</p> <p>Dalam hal itu, Dinas Kesehatan Kubu Raya akan memberikan pelatihan kepada para dukun beranak mengenai bagaimana proses persalinan yang benar sesuai ketentuan kesehatan yang berlaku. Menurut Muda, dengan diberikannya pelatihan kepada dukun beranak untuk mempercepat angka kematian pada ibu dan bayi. Hal itu juga sesuai dengan tujuan dari <em>Millenium Development Goals</em>.</p> <p> "Ini memang sedikit berat untuk dilakukan, namun kami yakin dengan pendekatan yang baik dan pemberian latihan penanganan kesehatan bertahap tenaga dukun beranak bisa lebih dirasakan manfaatnya dalam membantu proses persalinan masyarakat," tutur Muda.</p> <p>Pemerintah Kubu Raya akan terus melakukan pendekatan terhadap dukun beranak yang ada di seluruh kecamatan di Kubu Raya, bahkan dalam waktu dekat Muda akan mengumpulkan para dukun beranak itu untuk melakukan pertemuan dan memberikan pelatihan. "Nantinya setiap dukun beranak juga ditempatkan di setiap polindes dan berhak menggunakan berbagai fasilitas kesehatan yang ada di sana," tuturnya.</p> <p>Bupati menyadari sebagai kabupaten yang baru terbentuk, Kubu Raya masih memerlukan banyak tenaga kesehatan termasuk dukun beranak. Hal itu yang melatar belakangi pemerintah Kubu Raya untuk memberikan legalitas kepada tenaga persalinan tersebut. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Titus Nursiwan menyatakan siap untuk membina dukun beranak. Dia mengungkapkan hal tersebut juga sudah dilakukan di Kecamatan Sungai Ambawang. "Kita bahkan sangat bersyukur karena antusias dukun beranak itu cukup besar untuk mendapatkan pelatihan dari kita," kata Titus.</p> <p>Dinas Kesehatan Kubu Raya juga akan memfasilitasi MoU antara bidan dan dukun beranak di setiap desa. "Sehingga jika ada masyarakat yang menggunakan jasa dukun beranak dalam proses persalinan mereka akan di dampingi langsung oleh bidan," tutur Titus.</p> <p> </p> <p><strong>Humas Sekretariat Daerah</strong></p> <p><strong>Kabupaten Kubu Raya</strong></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6418452562694840897.post-14537844944950083402010-12-28T11:54:00.000-08:002010-12-28T11:55:02.990-08:00BUPATI PASTIKAN TRANSPARANSI DALAM PENERIMAAN CPNS<p><strong>Sungai Raya.</strong> Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan menjamin transparansi dalam pengumuman hasil ujian calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2010. "Hal ini dilakukan untuk menghindari pandangan buruk terhadap sistem penerimaan pegawai di lingkungan pemerintahan yang selama ini terjadi," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Kecamatan Sungai Raya, Sabtu (13/11).</p> <p>Transparansi yang dimaksudkan adalah, peserta ujian dapat meminta transkrip nilainya kepada panitia penyelenggara test CPNS jika merasa lolos ujian tetapi ternyata dinyatakan gagal. Dikatakan Muda, proses penerimaan PNS di Kubu Raya akan lebih selektif. Dengan proses seperti ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik. Sehingga bisa mempermudah jalannya roda pemerintahan di kabupaten ini. Dengan demikian proses pembangunan dan pelayanan yang baik kepada masyarakat jelas akan mudah terwujud. "Bukan bukan berarti penerimaan tahun sebelumnya tidak selektif, namun tahun ini lebih selektif. Karena proses transparansi dalam penerimaan PNS kali ini dapat dilihat sendiri oleh kita semua," tutur Muda.</p> <p> </p> <p>Lanjutnya, jika para peserta test itu lulus dan mendapatkan SK PNS, langkah awal yang akan dilakukan terhadap CPNS yang lulus dalam test itu adalah pembinaan dan pembekalan. Khusus bagi para tenaga pengajar, Muda merasa CPNS yang mengambil formasi itu perlu mendapatkan pembekalan yang baik mentalnya. Dia tidak ingin terjadi lagu lama dalam penerimaan CPNS ini, di mana banyak guru yang minta di pindah tugaskan karena mereka di tempatkan di daerah terpencil. Padahal mereka masih tergolong baru ditempatkan di sana. "Ini yang tidak kita inginkan," tuturnya.</p> <p>Menurutnya, karena sudah menentukan pilihan menjadi PNS, maka seorang PNS harus berani mengambil resiko yang akan di hadapinya dalam pekerjaan ini. "Dia harus siap untuk menjalankan tugas dan ditempatkan di manapun tanpa mengeluh. Dan dia mampu bekerja dengan baik untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, mengingat PNS adalah seorang abdi negara yang tugas utamanya adalah melayani masyarakat," kata Muda</p> <p> </p> <p><strong>Humas Sekretariat Daerah</strong></p> <p><strong>Kabupaten Kubu Raya</strong></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6418452562694840897.post-63788110962069838142010-12-28T11:53:00.000-08:002010-12-28T11:54:00.651-08:00KUBU RAYA SIAPKAN LAHAN TRANSMIGRASI KORBAN BENCANA<p><strong>Sungai Raya.</strong> Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan saat ini pihaknya telah mempersiapkan lahan di lokasi transmigrasi kabupaten tersebut untuk ditempati korban bencana alam di Jawa Tengah, Wasior dan Mentawai. "Kita sudah menyurati pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jawa Tengah untuk percepatan program transmigrasi bagi korban bencana alam," kata Muda di Sungai Raya, Minggu (14/11).</p> <p> Bahkan pemerintah Kubu Raya juga sudah melakukan pengecekan pada beberapa daerah transmigrasi di kabupaten itu tadi siang untuk mengantisipasi jika sewaktu waktu ada tanggapan dari pemerintah Jawa Tengah, Mentawai dan Wasior jika akan melakukan program percepatan transmigrasi di Kubu Raya. Adapun calon lokasi yang masih bisa dikembang untuk pemukiman transmigrasi dan usaha pertanian tersebut, yaitu Kecamatan Terentang Hulu SP 1 dengan daya tampung 350 KK, Desa Sungai Radak II SP 2 Kecamatan Terentang, dengan daya tampung 200 KK, Desa Sungai Bulan C, Kecamatan Sungai Raya, dengan daya tampung 150 KK Desa Dabung SP 2, Kecamatan Kubu dengan daya tampung 200 KK dan Desa Permata, Kecamatan Terentang, dengan daya tampung 350 KK.</p> <p>Lanjutnya, dia juga sudah mengajukan surat program percepatan transmigrasi tersebut kepada Kementrian Transmigrasi Republik indonesia. "Tanggapannya cukup antusias, hanya saja mereka masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat dan Menteri Transmigrasi," ucap Muda. Wakil Sekretaris Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia itu menambahkan, meletusnya Gunung Merapi berdampak sangat luar biasa terhadap beberapa daerah yang berada di sekitar lereng Gunung Merapi. Awan panas atau 'wedhus gembel' yang telah dimuntahkan dari kawah Gunung Merapi telah menimbulkan kerusakan yang sangat parah, terutama bagi daerah atau desa-desa yang berada sampai radius 10 km dari Gunung Merapi, bahkan bisa dikatakan sebagai kota mati.</p> <p>Dalam hal tersebut, Pulau Kalimantan dan khususnya Kabupaten Kubu Raya dapat dikatakan bebas dari bencana alam Gunung Merapi dan gempa bumi, dan masih kekurangan penduduk untuk membangun daerah, sehingga sangat memungkinkan menjadi daerah tujuan transmigrasi. "Kita merasa prihatin dan berniat membantu masyarakat sekitar Gunung Merapi yang telah kehilangan tempat tinggal dan harta benda yang berkeinginan untuk menata kehidupan kembali dengan bertransmigrasi ke kabupaten Kubu Raya," katanya.</p> <p>Dijelaskannya, Kabupaten Kubu Raya dengan jumlah penduduk 502.000 jiwa, 20% penduduknya adalah warga Transmigrasi yang ditempatkan sejak tahun 1969. Dari jumlah tersebut 80% penduduk Transmigrasi berhasil dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya, salah satunya adalah Kecamatan Rasau Jaya yang sekarang ini ditetapkan sebagai kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) yang meliputi 4 (empat) Kecamatan (Rasau Jaya, Sungai Raya, Kubu, Teluk Pakedai) dan saat ini akan dikembangkan lagi KTM di kawasan Kecamatan Terentang.</p> <p>"Oleh karena itu sebagai salah satu anak bangsa Pemerintah Kabupaten Kubu Raya ikut terpanggil mencari solusi alternatif berkelanjutan dalam hal mengatasi dampak psikologis dan traumatik warga yang terkena dampak Gunung Merapi," tutur Muda. Dia berpendapat, Pemerintah Kubu Raya merasa tidak mempermasalahkan program transmigrasi tersebut mengingat banyak dampak positif yang bisa di dapat. Selain itu dampaknya terhadap masyarakat lokal juga bisa banyak belajar dari masyarakat transmigrasi.</p> <p>Lanjutnya lagi, Pemerintah Kubu Raya beserta masyarakat siap menerima para korban bencana alam Gunung Merapi dengan menyiapkan lahan yang dapat menampung sekitar 1.450 KK dengan asumsi setiap Kepala Keluarga akan mendapatkan lahan seluas 2,00 Hektare. "Lahan yang telah dipersiapkan tersebut merupakan lahan basah yang sesuai untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dan petenakan besar (sapi dan kerbau) dalam mendukung ketahanan pangan dan daging nasional," kata Muda.</p> <p> </p> <p><strong>Humas Sekretariat Daerah</strong></p> <p><strong>Kabupaten Kubu Raya</strong></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6418452562694840897.post-40718192551313022782008-09-12T05:22:00.000-07:002010-12-28T11:51:45.261-08:00I.RINGKASAN KRONOLOGIS PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlw7U7WvbRIEU5rND4Hp3gu5HXp_1YNUJ84Iz8i9zQ2b6DlkkjPhwG7rF_LX3QzyACY9fASQgAoJZkyhYMNX919teWVRpCfOPnlVZD2NN1B_zNqHw3rWjYzy3QsOZOR4FIy2XkL2woOEMr/s1600/muda.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 156px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlw7U7WvbRIEU5rND4Hp3gu5HXp_1YNUJ84Iz8i9zQ2b6DlkkjPhwG7rF_LX3QzyACY9fASQgAoJZkyhYMNX919teWVRpCfOPnlVZD2NN1B_zNqHw3rWjYzy3QsOZOR4FIy2XkL2woOEMr/s200/muda.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5555823034114281730" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">I.RINGKASAN KRONOLOGIS PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA<br /><br />Secara historis, sebelum ditetapkan menjadi Daerah Tingkat II Pontianak, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 .....tentang Penetapan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II se-Kalimantan, Wilayah Kabupaten Pontianak merupakan 3 (tiga) Daerah Pemerintahan Administratif Swapraja, yaitu :<br />Swapraja Mempawah dengan Ibukota Mempawah<br />Swapraja Landak Ibukotanya Ngabang</div> <div style="text-align: justify;">Swapraja Kubu dengan Ibukotanya Kubu<br /> a) Berdasarkan Kepeutusan Politik DPRD Kab. Pontianak No. 08/1998 tentang Menerima dan Menyetujui Pemekaran Kabupaten Daerah Tk.II Pontianak dalam rangka pembentukan Calon Kabupaten Daerah Tk.II Landak dan Calon Kabupaten Daerah Tk.II Kubu, maka sebagai tindak lanjut dari keputusan tersebut terbentuklah Kabupaten Landak melalui Undang-undang Nomor 55 Tahun 1999 landak, untuk Kabupaten Daerah Tingkat II Kubu belum mendapat persetujuan DPR RI.<br />b) Semakin berkembangnya aspirasi masyarakat dari wialayah selatan untuk melaksanakan Pemekaran Kabupaten Kubu Raya, ditindak lanjuti dengan Keputusan Bupati Pontianak No.154/2005 tanggal 1 juni 2005 tentang Pembentukan Tim Penelitian Pemekaran Kabupaten Pontianak<br />c) Surat Bupati Pontianak No.135/1137/Pem prihal Usul Persetujuan Pembetukan Kab. Kubu Raya<br />d) Keputusan DPRD Kab.Pontianak No.22/2005 tanggal 24 Oktober 2005 tentang Persetujuan Penetapan Nama Kabupaten Kubu Raya dan Letak Ibukota Kabupaten di Sungai Raya<br />e) Keputusan DPRD kabupaten Pontianak No.23/2005 tentang Persetujuan Kesanggupan Dukungan Dana dari Kabupaten Induk Selama 3 Tahun berturut-turut.<br />f) Surat Bupati Pontianak No.135/1251.A/Pem tanggal 27 Oktober 2005 prihal Pemekaran Kabupaten Pontianak<br />g) Surat Gubernur Kalimantan Barat No.125.1/3502/Pem tanggal 27 Desember 2005 prihal Usul Pemekaran Kabupaten Pontianak<br />h) Keputusan DPRD Propinsi Kalimantan Barat No.01/2006 tentang Persetujuan Terhadap Pemekaran Kabupaten Pontianak<br />i) Keputusan Gubernur Kalbar No.49/2006 tanggal 15-2-2006 tentang Pemberian Dukungan Dana Operasional bagi Penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang akan dibentuk di Propinsi Kalimantan Barat<br />j) Pertemuan-pertemuan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan DPR RI baik yang dilaksanakan di DPR RI, Departemen Dalam Negeri maupun daerah dalam rangka membahas pembentukan Kabupaten Kubu Raya<br />k) Sidang Paripurna DPR RI tanggal 17 Juli 2007 ditetapkan pengesahan RUU tentang Pembentukan Kabupaten Kubu Raya Propinsi Kalimantan Barat<br />l) Pembentukan Kabupaten Kubu Raya kemudian disyahkan dengan UU Nomor 35 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007, yang kemudian dicatat dalam Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 101 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4751.<br /><br />II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA<br /><br />A.Wilayah dan Kependudukan<br /><br />Secara historis Kabupaten Kubu Raya merupakan eks Daerah Pemerintahan Administratif Swapraja Kubu berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959. Kabupaten Kubu Raya merupakan bagian dari Kabupaten Pontianak, yang terletak dibagian Selatan pada 108°35’-109°58’BT dan O°44’LU 1°01’LS, dan merupakan Wilayah Pantai.<br />Dari sisi administrasi Kabupaten Kubu Raya terdiri dari 9 kecamatan, 101 desa dan 370 dusun, dengan luas keseluruhan 6.985,20 Km², dengan rincian sebagai berikut :<br />1. Kecamatan Batu Ampar terdiri dari 14 desa, 50 dusun dan luas Wilayah 2.002 Km²<br />2. Kecamatan Terentang terdiri dari 9 desa, 24 dusun dan luas wilayah 786,40 Km².<br />3. Kecamatan Kubu terdiri dari 18 desa, 65 dusun dan luas wilayah 1.211,60 Km².<br />4. Kecamatan Teluk Pakedai terdiri dari 14 desa, 46 dusun dan luas wilayah 291.90 Km².<br />5. Kecamatan Sungai Kakap terdiri dari 12 desa, 48 dusun dan luas wilayah 453.13 Km².<br />6. Kecamatan Rasau Jaya terdiri dari 5 desa, 21 dusun dan luas wilayah 11.07 Km².<br />7. Kecamatan Sungai Raya terdiri dari 12 desa, 47 dusun dan luas wilayah 929.30 Km²<br />8. Kecamatan Sungai Ambawang terdiri dari 12 desa, 48 dusun dan luas wilayah 726.10 Km².<br />9. Kecamatan Kuala Mandor B terdiri dari 5 desa, 21 dusun dan luas wilayah 473.00 Km².<br /><br />Kabupaten Kubu Raya mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :<br />• Sebelah Utara dengan Kabupaten Pontianak (Kecamatan Siantan) dan Kota Pontianak.<br />• Sebelah Timur dengan Kabupaten Landak (Kecamatan Ngabang) dan Kabupaten Sanggau (Kecamatan Tayan Hilir)<br />• Sebelah Selatan dengan Kabupaten Ketapang (Kecamatan Pulau Maya Karimata)<br />• Sebelah Barat dengan Laut Natuna.<br /><br />Kabupaten Kubu Raya berbatasan langsung dengan Ibukota Propinsi Kalimantan Barat<br />Penduduk Kabuapaten Kubu Raya tahun 2006 menurut data dari BPS Kabupaten Pontianak, berjumlah 480.938 jiwa, sehingga rata-rata kepadatan penduduk adalah 68.85/Km².<br /><br />B. SARANA DAN PRASARANA<br /><br />Kondisi sarana dan prasarana Kabupaten Kubu Raya masih relatif tertinggi mengingat sebagian besar terdiri dari wilayah pantai dan perairan, kecuali Kecamatan Sungai Raya yang berada dekat dengan Ibukota Propinsi Kalimantan Barat. Panjang jalan raya yang menghubungkan kecamatan-kecamatan di Kabupaten ini baru mencapai 1.181 Km².<br />Jarak rata-rata dari masing-masing Ibukota kecamatan ke Ibukota kabpaten adalah sekitar 15 Km, kecuali Kecamatan Batu Ampar, Kubu dan kecamatan Terentang berjarak cukup jauh, karena belum tersedia sarana prasarana darat yang memadai. Dari Ibukota Kecamatan Batu Ampar ke Ibukota Kabupaten hannya bisa ditempuh melalui jalan air.<br />Untuk meunjang perekonomian masyarakat terdapat 8 unit Bank, 143 Unit Lembaga Keuangan Bukan Bank, 21 unit pertokoan, 13 unit pasar, dan 9 unit kantor pos yang tersebar di 9 kecamatan. Selain itu terdapat 6 unit hotel, 65 unit restoran/rumah makan, serta 6 lokasi objek wisata alam dan objek wisata bersejarah.<br />Jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga medis di wilayah Kabupaten Kubu Raya dari waktu ke waktu semakin sangat diperlukan keberadaannya, terlebih-lebih dengan komposisi penduduk yang terbilang cukup besar yang berbasis pada sektor pedesaan, dimana tingkat pemahaman penduduk akan pentingnya kebersihan lingkungan sanitasi relatif cukup rendah. Berdasarkan hasil pendataan dilapangan bahwa jumlah fasilitas kesehatan pada Kabupaten Kubu Raya berjumlah 18 buah, sedangkan untuk tenaga medis yang tersedia berjumlah 139 orang.<br />Untuk mendukung pembangunan disektor pendidikan, di Kabupaten Kubu Raya telah tersedia 398 unit Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah, 94 unit Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama / Madrasah Tsanawiyah, dan 36 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas / Madrasah Aliyah baik swasta maupun negeri, namun belum terdapat Perguruan Tinggi.<br />Ketersediaan sarana dan prasarana antara lain dapat ditunjukkan rasio gedung yang ada terhadap kebutuhan minimal gedung pemerintahan serta lahan yang tersdia terhadap kebutuhan minimal untuk sarana/prasarana pemerintahan. Jumlah gedung yang tersedia 150 buah sedangkan kebutuhan minimal gedung sebanyak 186 buah, Luas keseluruhan lahan saat ini yang tersedia pada Kabupaten Kubu Raya adalah 323 Ha, sedangkan luas lahan yang dibutuhkan adalah 423 Ha.<br /><br /><br />C. PEREKONOMIAN<br /><br />Sebagian besar penduduk Kabupaten Kubu Raya bekerja disektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan industri dengan jumlah sekitar 178.228 orang dan 3.146 orang bekerja sebagai PNS.<br />Menurut data statistik tahun 2006, potensi perekonomian di Kabupaten Kubu Raya antara lain : Padi dengan luas panen 40.323 Ha dan jumlah produksi 132.419 ton, plawija dengan jumlah produksi terdiri dari jagung 1.468 ton/Ha, Kacang Kedelai 709 ton/Ha, Ubi Kayu7.996 ton/Ha, Ubi Jalar 5.055 ton/Ha, Kacang Tanah 6.667 ton/Ha, Kacang Hijau 0.437 ton/Ha. Dari hasil perkebunan : Produksi Kelapa dalam 29.964 ton dengan luas lahan 34.040 ha, Kelapa Hiprida 3.358 ton dengan luas lahan 7.590 ha, Karet 11.791 ton dengan luas lahan 30.441 ha, Kopi 1.006 ton dengan luas lahan 6.170 ha, lada 32 ton dengan luas lahan 290 ha, kakao 80 ton dengan luas lahan 534 ha, pinang 634 ton dengan luas lahan 551 ha, serta kelapa sawit dengan luas lahan 18.041 ha, produksinya sebesar 49.245 ton.<br />Produksi peternakan antara lain sapi 185.600 kg, kerbau 3.030 kg, babi 33.640 kg, Ayam buras 1.026,02 tok, Ayam ras pedaging 2.039,36 ton. Da itik 15.81 ton. Produksi perikanan terdiri atas ikan laut 10.753.8 ton dengan nilai produksi Rp 77.052.359.000,00. dan ikan perairan umum sebesar 255.5 ton dengan nilai produksi Rp 3.283.681.800,00,-<br />Potensi pertambangan dan bahan galian di Kabupaten Kubu Raya antara lain : Produksi Pasir 480.074.55 M3, Tanah Uruk 40.199.40 M3 dan produksi Batu sebanyak 10.347.09 M3 serta bahan tambang lainnya seperti Batu Granit, Pasir Sungai, Gambut, Andesit, dan Gas Metan.<br /><br />D. POTENSI DAERAH<br /><br />Potensi Daerah merupakan cerminan tersedianya sumber daya yang dapat dimanfaatkan dan memberikan sumbangan terhadap penerimaan daerah dan kesejahtraan masyarakat. Kegiatan perdagangan diwilayah calon Kabupaten Kubu Raya menunjukkan perkembangan yang pesat. Hal tersebut ditandai adanya kegiatan industri pengolahan kayu yang terdapat disebagian wilayah calon tersebut. Adanya kegiatan industri pengolahan kayu, mendorong timbulnya pusat-pusat perdagangan, yang berimplikasi kepada pemenuhan berbagai macam kebutuhan masyarakat diantaranya tersedianya pasar dengan berbagai ragam barang kebutuhan.<br />Potensi Daerah Kabupaten Kubu Raya yang sedang dan akan dikembangkan antara lain dibidang infrastruktur yaitu peningkatan jalan Trans Kalimantan (Kecamatan Sungai Ambawang, Tayan), pembangunan jalan, perluasan Bandara Supadio, pembangunan Jalan Lingkar supadio.<br />Dibidang perekonomian antara lain pengembangan sentra tanaman padi, jagung dan tebu melalui program “KUAT” (Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu) dalam mendukung kawasan tramsmigrasi mandiri (KTM), Pengembangan Kawasan Transmigrasi mandiri atau kota terpadu mandiri (KTM) Rasu Jaya dan Terentang, Rasau Jaya Komplek: 30.000 Ha (Jagung). Kakap Komplek: 16.000 Ha (Padi). Sungai Raya Komplek: 20 Ha (Jagung). Pabrik Karet (Kecamatan Sungai Ambawang) Pengembangan Desa Mandiri Pangan (Kecamatan Terentang), Peremajaan Kelapa, Peremajaan Sagu, Penanaman Pisang, Peningkatan Produksi perkebunan Kelapa Sawit, Rehabilitasi Hutan Rakyat dan Reboisasi. Pengembangan budi Daya ikan air tawar di Kecamatan Sungai Raya, Terentang, Rasau Jaya, Kubu , Teluk Pakedai, Sungai Ambawang dan Kecamatan Kuala Mandor B.<br />Dibidang perikanan dan kelautan antara lain pengembangan budi daya ikan payau (Kerapu, udang, udang Venamme danWindu) di Kecamatan Batu Ampar, Teluk Pakedai dan Kecamtan Sungai Kakap. Pengembangan tambak rakyat di Kecamatan Sungai Kakap, Teluk Pakedai, Kubu dan Kecamatan Batu Ampar; penguatan armada tangkap dan teknologi; piningkatan sarana prasarana TPI dan PPI; penataan pumukima nelayan; pengembangn sumber daya perikanan dan kelembagaan (SPDN untuk nelayan, kedai pesisir, Pondok Wisata Bahari dan penguatan moda; serta pemberdayaan masyarakat pulau-pulau kecil.<br />Dibidang kesehatan dan pendidikan antara lain peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, peningkatan pelayanan fasilitas Puskesmas, puskesmas membantu dan polindes (Puskesmas kecamatan Kubu dan Kecamatan Sungai Kakap) penambahan tenaga medis dan para medis, penambahan jumlah tenaga pendidikan, rehabilitas/pembangunan sekolah dasar, SLTP dan SMU; serta perbaikan / pengadaan sarana belajar (Perpustakaan, media pembelajran, Lab Bahasa/IPA/Matematika/alat peraga dan lain-lain).<br />Promusi dan pengembangan wisata bahari (Mangrove) di Kecamatan Teluk Pakedai, Sungai Kakap, Kubu dan Kecamatan Batu Ampar.<br /><br /><br />III. PENUTUP<br /><br />Dengan terbentuknya Kabupaten Kubu Raya sebagai pemekaran dari Kabupaten Pontianak, maka kedepan diharapkan terjadi peningkatan pelayanan kepada masyarakat, sehingga percepatan pembangunan juga dapat terlaksana, yang pada akhirnya berujung pada peningkatan kesejahtaraan masyarakat.<br />Profil singkat Kabupaten Kubu Raya ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada pemangku kepentingan serta pemerhati, terutama terkait dengan kondisi daerah pda saat ini dan potensi yang ada untuk menjadi bahan masukan dalam membangun daerah. Potensi tersebut tentu tetap akan menjadi potensi bila tidak disentuh dengan program-program yang baik dan nyata, untuk itu masing-masing pihak diharapkan mengambil peran sesuai kapasitas dan fungsi masing-masing, bersatu padu dalam irama yang harmonis dengan satu tujuan yaitu membangun daerah, dalam upaya mensejajarkan daerah ini dengan daerah-daerah lain yang sudah terlebih dahulu maju secara rasional. Semoga Tuhan memberkati langkah dan upaya-upaya kita bersama.</div>Unknownnoreply@blogger.com1